Posts

Showing posts from March, 2020

BAGAIMANA ALLAH 'MELIBAS' MANUSIA YANG MENDUSTAKAN NIKMAT-NYA

Image
  "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan(libasa) kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat".(An Nahl:112) Dulunya negara kita ni aman dan tenteram.   Kita bebas melakukan apa yang dikerjakan. Tiada sekatan perjalanan, tiada jarak sosial, tidak perlu memakai penutup mulut (mask). Kini Allah merasakan (libasa - libas) kepada manusia dengan rasa kelaparan dan ketakutan. Bagaimana keadaan kita bila mula diwar-warkan akan disekat perjalanan. Masing-masing berpusu-pusu ke pasaraya, kedai runcit, kedai serbaneka untuk membeli barang-barang makanan. Kita takut kelaparan hingga ada yang berebut-rebut mendapatkan bekalan. Dengan sekelip mata habis makanan di rak-rak. Tak pandang belakang langsung. Selepas arahan pe

PERISTIWA ISRAK & MIKRAJ DARI SUDUT PANDANG YANG KRITIS

Image
  Gambar Sebagai Hiasan "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat"(Al Israa:1)   Setiap tahun semasa sambutan sempena peristiwa Israk dan Mikraj, ayat di atas dibaca dan diceritakan tentang peristiwa yang berkaitan.   Apa yang kerap dikongsikan oleh ustaz atau guru-guru agama sehingga menjadi kefahaman semua hingga kini ialah tentang kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam.   Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaqsa di Baitulmuqaddis. Seterusnya naik ke langit ke 7, lalu kembali ke Mekah pada malam yg sama.   Juga diceritakan bagaimana Nabi Muhammad SAW berjumpa nabi dan rasul-rasul terdahulu di setiap lapisan langit. Selain melihat pelbagai peristiwa yang berlaku kepada umat

MENJADI ILMUAN YANG BERAKAL

"Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun". (Al A'raaf :117-122). Nabi Musa bukan ahli sihir yang mempunyai tongkat sakti yang dibawa ke sana kemari melawan ahli sihir kerajaan pimpinan Firaun. Tongkat itu hanya 'simbolik' dalam Al Kitab. Sebenarnya apa yang dibawa oleh Nabi Musa adalah petunjuk atau Kitab Taurat, sama seperti para Rasul-Nya yang lain. "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (kitab) dan agama (deen) yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama (deen), walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai". (At

SOLUSI KEPADA CABARAN MASA KINI

Semua makhluk yang ada di alam semesta adalah diciptakan. Samada oleh Allah, Tuhan Pencipta Sekelian Alam atau oleh manusia yang mendapat ilmu dari-Nya. Secara saintifik, Covid-19 dicipta oleh manusia, tetapi dari segi haq, ianya adalah makhluk Allah. Allah berkuasa menghidup dan mematikan. Virus yang sedang menjadi ketakutan ramai ini mempunyai ciri-ciri bagaimana ia terus kekal hidup di dalam anggota tubuh badan manusia, terutamanya di bahagian paru-paru. Manusia juga adalah makhluk ciptaan Allah yang istimewa dan unik. Diberikan akal pemikiran supaya dapat hidup selain mencari solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi. Kendati sehebat mana manusia itu akhirnya, masih memerlukan pedoman dan panduan yang haq bagi membimbing mereka agar tidak sesat sewaktu 'berjalan'. Kitab, khasnya Al Quran adalah buku pedoman kepada manusia. Menjadi panduan kepada mereka yang yakin. Diturunkan kepada manusia bukan untuk menyusahkan hingga ada yang menjadi takut memahaminya ma